Apa yang pertama kali timbul di pikiran Anda tentang kalimat itu…???
Masing – masing manusia pasti mempunyai pemaknaan yang berbeda tentang kalimat itu, yang pasti itu adalah tema yang digunakan dalam sebuah acara yang sebenarnya hampir saya ikuti. Persiapan yang saya lakukan dengan semua orang yang terlibat selama kurang lebih 2 minggu, menuai hasil yang memuaskan, walaupun saya tidak berada di sana dikarenakan kesehatan yang tidak memungkinkan.
“Jadilah pemenang di hidupmu”, makna itulah yang sering mereka ucapkan dari sepenggal kalimat tersebut. Walaupun intinya sama, saya lebih suka memaknainya dengan “Jadilah Juara di Hidupmu”. Pemenang dan Juara? Dari pemikiran yang timbul dan yang dapat saya tangkap, ada perbedaan dari keduanya. Misal, seorang pelari akan menjadi yang tercepat ketika dia menjadi orang pertama yang berhasil menyentuh garis finish.
Ketika pelari tersebut menjadi yang tecepat dikarenakan lawan – lawannya tidak dalam kondisi yang maksimal dikarenakan sedang cidera mungkin, memanglah dia seorang pemenang namun saya rasa belum juara. Tapi ketika dia menjadi yang tercepat dengan lawan – lawannya yang sedang mempunyai performa yang maksimal, dialah seorang pemenang sekaligus sebagai Sang Juara. So, Bersainglah bukan dengan keterpurukan lawan,tapi dengan kehebatan lawan, karena engkau seorang Juara.
Juara itu sendiri adalah bagian dari sebuah kesuksesan, sedangkan kesuksesan itu membutuhkan dan atau melalui proses. Terus bagaimana dengan mereka yang sering menggunakan jalan pintas ? Mereka yang seperti itu adalah mereka yang tidak mau merasakan nikmat dan indahnya hidup. Karena jalan pintas adalah penghapus indahnya menjalani sebuah proses. Hasil dari kesuksesan itu akan tampak dan orangpun akan tahu kesuksesan seseorang itu seperti apa, tapi yang orang lain butuhkan bukan itu, yaitu jalan menuju sukses itu sendiri. Bagi mereka yang melalui jalan pintas, apa yang akan mereka bagi denngan orang lain ??? beda halnya dengan mereka yang melalui proses, mereka akan bermanfaat sekali bagi orang – orang disekitar mereka dan banyak sekali hal – hal yang bisa mereka ceritakan serta mereka bagikan kepada orang lain.
Jika melakukan suatu voting cara untuk sukses, mungkin ada 2 jawaban yang menjadi garis besar proses untuk sukses. Kedua jawaban itu adalah Berusaha dan Berdoa. Kedua kata tersebut tidak akan terlupakan untuk menjadi sukses. Namun, mungkin ada satu lagi garis besar untuk sukses yang tidak banyak orang sadari, yaitu Faith atau Keyakinan. Setelah membaca sebuah buku motivasi, saya rasa kata Yakin patut disandingkan dengan dengan Usaha dan Doa, bahkan kata itu tak hanya disandingkan, namun juga diletakkan di depan kata Usaha dan Doa.
Lalu kenapa demikian ???
Karena untuk menggapai sebuah kesuksesan, keyakinan itu sangatlah penting, karena Keyakinan akan mendekatkan seseorang pada kesuksesan. Ketika Anda sudah yakin, sebenarnya Anda sudah dekat dengan yang namanya kesuksesan.
Dengan kadar keyakinan yang tinggi walau awalnya mempunyai banyak kekurangan dan ketidak tahuan, banyak orang menjadi sukses luar biasa, tinggal usaha dan doalah yang selanjutnya Anda harus lakukan. Ketika seseorang mempunyai kesungguhan dalam berusaha dan berdoa, namun dia sendiri tidak yakin akan hasil yang dicapai, itu sama saja orang tersebut sudah menyerah dan di anggap gagal dalam kesuksesan, karena Penyebab kegagalan yang paling sering adalah menyerah terlalu dini (kutipan). Jadi YAKIN YAKIN YAKIN dan YAKINLAH jika ingin meraih sukses.
Jangan takut gagal, jika memang Anda sudah yakin seyakin – yakinnya , usaha Anda sudah maksimal, dan dengan doa Anda sudah berserah namun hasil yang dicapai tidak seperti yang diharapakn, itu bukanlah sebuah kegagalan, melainkan sebuah pengalaman.....
Oke, mungkin baru ini yang bisa saya tulis untuk mengisi waktu senggang saya selama pemulihan. Kesimpulannya, jika ingin sukses tumbuhkanlah Keyakinan di depan Berusaha dan Berdoa, berfikirlah bahwa kita layak untuk sukses, dan jadilah Sang Juara di kehidupan Anda.
FIGHTING....!!!
Sebenarnya nggak begitu mahal sich. Tapi, namanya juga nggak Punya Uang.
