Daftar sekarang Juga untuk mendapatkan Dollar

Profil

Welcome to My Blog

Selamat Datang Di WebBlog Fozil Community,, yang sederhana akan tetapi memiliki postingan yang cukup berkualitas. Mudah-mudahan postingan yang ane buat dapat di jadikan Motivasi dan inspirasi bermanfaat bagi Anda yang membacanya.

Sekilas Tentang Admin

Assalamualaikum Wr. Wb.

Nama ane Ricky Adhitya, tapi temen-temen kampus ane sering manggil "Iky" Ane masih berstatus sebagai Mahasiswa di salah satu Universitas Swasta di Kota Tangerang yakni

STMIK PRANATA INDONESIA (kampus E)

Jujur : Dalam membuat BLOG, ane masih awam dan masih banyak yang harus dipelajari,jadi ane mohon maaf kalo ada kata-kata yang rancu. Sekian tentang ane, mudah-mudahan apa yang ane bagikan bisa bermanfaat bagi anda.

Terima Kasih,,,,!!!

Blogger Templates

Jakarta Menyimpan Cerita

Sha Jakarta Menyimpan Cerita Sebagai Ibu Kota Negara

Monumen Nasional yang menjadi kebanggaan warga Jakarta dan Indonesia keseluruhannya. Indah di waktu malam, kumuh di waktu pagi hingga menjelang malam kembali.
Monumen Nasional yang menjadi kebanggaan warga Jakarta dan Indonesia keseluruhannya. Indah di waktu malam, kumuh di waktu pagi hingga menjelang malam kembali.
Siapa yang tidak mengenal Kota Jakarta ?. Dari anak-anak balita sampai dengan orang dewasa dan lanjut usia sudah pasti mengenal dan tentang kota Jakarta. Kota Jakarta adalah salah satu kota tersibuk di Indonesia, dan bahkan kota Jakarta adalah kota negara Indonesia dalam peta kenegaraan Republik Indonesia. Kota Jakarta yang sejak dulu banyak menyimpan sejarah dan budaya yang unik dari campuran budaya asing yang memasuki Jakarta dikala masa lampau,
Jakarta berlokasi di Pulau Jawa diantara dua provinsi besar antara provinsi Jawa Barat dan Banten, di muara Ciliwung, Teluk Jakarta. Jakarta terletak di dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8 meter dpl. Hal ini mengakibatkan Jakarta sering dilanda banjir. Sebelah selatan Jakarta merupakan daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Jakarta dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai yang terpenting ialah Ciliwung, yang membelah kota menjadi dua. Sebelah timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan provinsi Jawa Barat dan di sebelah barat berbatasan dengan provinsi Banten. Kepulauan Seribu merupakan kabupaten administratif yang terletak di Teluk Jakarta. Sekitar 105 pulau terletak sejauh 45 km (28 mil) sebelah utara kota.
Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kelapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa selama dua hari perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk. Sunda Kalapa yang dalam teks ini disebut Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut dengan nama Dayo (dalam bahasa Sunda modern: dayeuh yang berarti ibu kota) dalam tempo dua hari.Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Tarumanagara pada abad ke-5 sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-5 dan
diperkirakan merupakan ibu kota Tarumanagara yang disebut Sundapura.

Banjir tahunan yang selalu menjadi langganan tetap bagi warga Jakarta
Banjir tahunan yang selalu menjadi langganan tetap bagi warga Jakarta
Pada abad ke-12, pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk. Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan, danTimur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, kuda, anggur, dan zat warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komoditas dagang saat itu.
Dan dari sejarah etimologinya bahwa nama Jakarta sendiri digunakan sejak masa penjajahan Jepang tahun 1942, untuk menyebut wilayah bekas Gemeente Batavia yang diresmikan pemerintahHindia Belanda tahun 1905. Nama ini dianggap sebagai kependekan dari kata Jayakarta (Dewanagari), yang diberikan oleh orang-orangDemak dan Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) setelah menyerang dan menduduki pelabuhan Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Nama ini biasanya diterjemahkan sebagai “kota kemenangan” atau “kota kejayaan”, namun sejatinya artinya ialah “kemenangan yang diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha”.
Bentuk lain ejaan nama kota ini telah sejak lama digunakan. Sejarawan Portugis João de Barros dalam Décadas da Ásia (1553) menyebutkan keberadaan “Xacatara dengan nama lain Caravam (Karawang)”. Sebuah dokumen (piagam) dari Banten (k. 1600) yang dibaca ahli epigrafi Van der Tuuk juga telah menyebut istilah wong Jaketra, demikian pula nama Jaketra juga disebutkan dalam surat-surat Sultan Banten dan Sajarah Banten (pupuh 45 dan 47) sebagaimana diteliti Hoessein Djajadiningrat. Laporan Cornelis de Houtman tahun 1596 menyebut Pangeran Wijayakrama sebagai koning van Jacatra (raja Jakarta).
Sementara itu budaya Jakarta itu sendiri merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya dari beragam etnis. Sejak zaman Belanda, Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang menarik pendatang dari dalam dan luar Nusantara. Suku-suku yang mendiami Jakarta antara lain, Jawa, Sunda, Minang, Batak, dan Bugis. Selain dari penduduk Nusantara, budaya Jakarta juga banyak menyerap dari budaya luar, seperti budaya Arab, Tiongkok, India, dan Portugis.
Jakarta merupakan daerah tujuan urbanisasi berbagai ras di dunia dan berbagai suku bangsa di Indonesia, untuk itu diperlukan bahasa komunikasi yang biasa digunakan dalam perdagangan yaituBahasa Melayu. Penduduk asli yang berbahasa Sunda pun akhirnya menggunakan bahasa Melayu tersebut.
Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng, dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan yang digambarkan dalam naskah kuno Bujangga Manik yang saat ini disimpan di perpustakaan Bodleian, Oxford, Inggris.
Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Melayu dialek Betawi. Untuk penduduk asli di Kampung Jatinegara Kaum, mereka masih kukuh menggunakan bahasa leluhur mereka yaitu bahasa Sunda.
Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti Jawa, Sunda, Minang, Batak, Madura, Bugis, Inggris dan Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Jakarta adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu. Untuk berkomunikasi antar berbagai suku bangsa, digunakan Bahasa Indonesia.
Selain itu, muncul juga bahasa gaul yang tumbuh di kalangan anak muda dengan kata-kata yang kadang-kadang dicampur dengan bahasa asing. Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang paling banyak digunakan, terutama untuk kepentingan diplomatik, pendidikan, dan bisnis. Bahasa Mandarin juga menjadi bahasa asing yang banyak digunakan, terutama di kalangan pebisnis Tionghoa. Nah memang benar ternyata Jakarta memang sungguh unik sejarah dan budayanya yang sejak dulu banyak terinteraktif dari berbagai bahasa dan budaya eknik serta bangsa lain yang masuk ke Jakarta sejak dulunya. Maka Jakarta sampai sekarang masih terbilang kota budaya yang paling tinggi nilainya didalam sejarah bangsa ini.

Kemacetan sudah tidak asing lagi bagi pengguna jalan khususnya Ibu kota Jakarta
Inilah Ibu Kota Negara Indonesia DKI Jakarta (Kota Jakarta) yang selalu sibuk dengan kemacetan dan kesemrawutan


Namun sungguh disayangkan para generasi muda saat ini kurang untuk memahami dan memperhatikan serta melestarikan budaya Ibu kota negara ini yang begitu kental dengan ke Bhinnekaannya, khususnya generasi muda putra Jakarta itu sendiri. Mereka begitu mengagumi budaya asing tanpa mau peduli budaya dan seninya Jakarta. Ini sebenarnya juga sudah menjadi tanggung jawab pemerintah DKI Jakarta untuk lebih berperan aktif didalam pembinaannya kepada generasi muda Jakarta.
Belum lagi kesadaran warga Jakarta itu sendiri masih kurang memperhatikan soal keindahan, kebersihan dan keamanan kota Jakarta. Padahal kota Jakarta adalah kota terpenting di Indonesia dan dunia, selain sebagai kota seni budaya, kota sejarah bahasa Indonesia dan kota bisnis dunia, kota Jakarta sungguh rawan dari segala sisi yang ada sampai saat ini.
Kota Jakarta yang memiliki 5 wilayah kota administrasi dan ekonomi yang strategis kini sudah terlihat kurang baik dalam segi keindahan, kenyamanan dan keamanannya. Hal ini terbukti hampir setiap detik kita mendengar berita-berita yang tidak enak didengar dan dilihat. Kerusuhan, kemacetan, kejahatan kriminalitas, penculikan, pemerkosaan, bahkan bencana banjir yang setiap tahun pastilah ada di Kota Jakarta ini. Belum lagi kabar-kabar penggusuran kaum miskin dan urban yang terjadi banyak dipaksakan oleh kebijakan pemerintah provinsi DKI Jakarta itu sendiri. Kota Jakarta keadaannya masih sangat miris sampai sekarang. Pemerintah DKI Jakarta sendiri dari tingkat bawah sampai tingkat atas seperti tidak peduli adanya kondisi tersebut. Nah bagaimana bisa para generasi muda Jakarta untuk bisa menjaga kotanya sendiri kalau para pemimpinnya banyak yang seudelnya. | sumber : dbs

Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Jakarta Menyimpan Cerita ini dipublish oleh Unknown pada hari Jumat, 27 Juli 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Jakarta Menyimpan Cerita
 

0 komentar: